Monday, May 30, 2011

bahasan loncat

Ya, gak bajing aja yg bisa loncat..
pembahasan ku juga sering loncat2...
percakapan ini dengan orang yg sama, masih dalam 1 frame dgn waktu yg tak berbeda jauh..
Ponk a.k.a NoP: ak mencintai matanya..
Ponk a.k.a NoP: matanya yg menggelikan setiap melirikku saat menyanyi
Ponk a.k.a NoP: matanya yg lelah dalam usahanya untuk kami
Ponk a.k.a NoP: matanya yg mengatakan dia peduli
Ponk a.k.a NoP: matanya yg marah yg bilang "kenapa km bandel bgt kalau d peduliin"
Ponk a.k.a NoP: matanya yg mgkn lupa tentang jatuh cinta
Ponk a.k.a NoP: matanya yg pasti mencintai ku..
Ponk a.k.a NoP: tak apalah dia lupa indah jatuh cinta..
Ponk a.k.a NoP: nanti ku ingatkan dia..
Ponk a.k.a NoP: nanti urusanku usahakan itu lagi
Ponk a.k.a NoP: tak apalah dia lupa romantika..
Ponk a.k.a NoP: nanti ada lagi saat nya..
Ponk a.k.a NoP: nanti kita kembalikan itu saat mau..
Ponk a.k.a NoP: yang pasti aku utuh mencintai dia

kemudian.....

Ponk a.k.a NoP: waktu tak pernah menunggu...waktu memang kadang berjalan..tapi tanpa kau sadari waktu ini berlari memacumu...
Ponk a.k.a NoP: kau sendiri yg putuskan..akan terpacu dan ikut berlari
Ponk a.k.a NoP: atau kau akan terjatuh ter seok-seok
Ponk a.k.a NoP: ku doakan yg terbaik
Ponk a.k.a NoP: tak jua untuk mu
Ponk a.k.a NoP: tapi juga diriku sendiri
Ponk a.k.a NoP: karna saat fajar nanti sapatau kita tiba-tiba merasa sudah menua
Ponk a.k.a NoP: tak terasa...
Ponk a.k.a NoP: medeni y

Ahahahaha...saya memang ajaib dan aneh... *bangga pula'...hihihi

Di saat sepiku

Di saat ramai, kamu melekat di kepalaku
Di saat sepi, hampir-hampir cuma kamu yang merajai sadarku

Rindu ku padamu memang belum juga padam
Rintik hujan bahkan badai tak juga musnahkannya
Apalagi jika kering kerontang begini

Untungnya aku memiliki secercah air yang tak habis yang mampu sedikit menahan rindu ini
Walau kadang tangis ku mengencang saat rindu ini mengoyak jantungku
Walau kadang tangis ku sulit diam saat rindu ini merajam tubuhku

Butuh ku akan nafasmu di sisiku sudah seperti oksigen itu sendiri
Ingin ku akan pelukmu hampir menjelma seperti pakaian yang melekat di kulit
Dirimu seperti setiap butiran plasma darah yg mengalir
membantu jantungku bergerak
membantu tubuh ini tetap hidup

Kadang hingga aku lupa, hidup apa ini tanpamu
Kadang aku khilaf, mana mungkin aku hidup tanpamu
Tapi aku membuka mataku
Ini untuk ku, untuk mu, untuk kita nanti
Walau saat ini sesak..aku tau nafas kita kan beriring lagi nanti.

Kutunggu hingga nanti...