Mataku mungkin menjadi langit..
Saat aku menangis, saat itulah hujan turun
Saat mataku berkaca-kaca seperti saat ini, mendung pun kelabu tanpa petir
Saat aku terluka tubuhku menjadi gempa yang menyesuaikan sakitnya
Saat aku marah mungkin saat itulah ada badai atau tsunami
Kamu yang kuharapkan menjadi angin yang meniup awan-awan di mata langitku
Kamu yang kuharapkan menjadi garis rotasi ku yang membuatku tak keluar jalur
Kamu yang kuharapkan menjadi sang surya yang menghangatkan ku tanpa membakarku
Kamu yang kuharapkan menjadi bulan, menemani dan senantiasa ada d langitku
Kamu dan pengharapanku yang seharusnya kamu memang tetap kamu
Kamu dan pengharapanku yang ternyata mengikis bumiku dengan perlahan
Baiklah kita lihat..
kamu kah manusia yang hidup di dalamku, menghormati dan senantiasa menjaga ku atau
kamu kah manusia yang hidup di dalamku, dan senantiasa menggunakanku tanpa mempedulikanku atau
kamu kah manusia yang hidup di dalamku, tetapi hidup di duniamu sendiri..
~ini awal november~
No comments:
Post a Comment