Thursday, December 30, 2010

Mungkin karena wanita butuh romansa...

Mungkin karena wanita butuh romansa...berapapun kadarnya.
Paling tidak salah satu wanita itu saya.

Kamu ingat 14 februari tahun lalu, kita berjanji untuk membuat hari valentine sendiri merayakan nya sendiri, tapi akhirnya itu berlalu.
Kemudian hal-hal lain yang spesial dan istimewa, kamu ingat kah pada mereka? saya tidak, ya..sedih sekali saya tidak ingat, kamu ingat kan kalau memory saya kacau sekali, tapi sedih sekali kalau memory terindah dan terdahsyat saya cuman wajah kamu yang membuka pelindung kepala dan tersenyum kecil menyebut namamu, mungkin saya mestinya bersyukur masih punya hal indah yang saya ingat. Seperti saat kamu menerima jawaban saya dengan wajah bengong, terdiam kemudian tersenyum, rasanya saya berfikir andai dunia ini tau betapa klasik nya kamu.

Bisa dibilang mudah sekali membuat saya tersenyum, atau bahkan menangis bahagia, terutama dari pria se dingin kamu. Kamu cukup menyebutkan perasaan mu, tanpa menunggu hujan, angin, badai, topan ataupun occasion tertentu, bahkan kamu cukup text message saya.
Simpel ya..tapi susah sekali ternyata.
Sebetulnya benci sekali saya saat orang bilang "bicara memang mudah", karena bicara memang mudah, tapi melakukan juga bukan berarti tak mungkin, dan bisa jadi melakukan bisa sama mudahnya.

Saya pemimpi yang sangat tidak realistis namun juga sangat idealis. Ribet.
Hidup saya memang tak pernah saya harapkan menjadi jalan tol yang lancar, saya bahagia dengan hidup yang seperti kumpulan benang ruwet.

Termimpi-mimpi suatu hari nanti kamu datang dengan sebuket bunga, atau mungkin bukan kamu yang datang tapi malah pengirim bunga yang membawa se truck lily, dan mawar putih kemudian kamu menelfon saya dan berkata "jangan shock gitu dong sayang, dudut banget tuh mukanya dari sini...coba lihat ke atap deh" dan kamu di atap sedang tersenyum2 melihat ke bawah ke arah saya yang bakalan bego abis.
Beuh..betul-betul rasanya khayalan saya memang bisa menasbihkan saya sebagai P'KTT alias Peng'Khayal Tingkat Tinggi. Mungkin saya bahkan bisa jadi penulis cerita fiksi yang baik di kemudian hari.

Kamu tau..dulu saya menulis cerpen sihir, kemudian menyalurkan nya pada teman-teman SMP untuk di komentari. Sampai seperti tabloid karena kehadiran cerber saya di tunggu-tunggu teman. Kemudian entah kemana karena Ami-Pro juga sudah musnah.
Kalau sekarang..ya ampun saya sendiri gak ngerti kenapa sekarang-sekarang ini otak saya rada bundel gini..
Saya gak tau saya nulis buat siapa, tapi paling tidak biarlah saya ketik disini..
Saya nulis buat Kamu.

No comments: